Static Route digunakan untuk menghubungkan network satu dengan network yang lainnya, ada 2 jenis routing yang saya ketahui diantaranya Static Routing dan Dynamic Routing, pada dasarnya sama akan tetapi static routing harus menambahkan network yang mau kita hubungkan dengan router yang bersangkutan, misal kita memiliki 3 router dengan 2 network yang berbeda.

R1 <-> R2 <-> R3

R1< kita setting dengan IP address 192.168.1.11/25
>R2 192.168.1.12/25
R2< 192.168.1.200/25
>R3 192.168.1.210/25


jika kita mencoba ping dari R1 menuju R2 itu akan konek dengan 2x ping, akan tetapi jika kita mencoba ping dari R1 ke R3 itu tidak akan bisa konek dikarenakan memang beda network, bagai mana caranya buat menghubungkan dua network yang berbeda itu, caranya cukup simple, seperti ini.

perhatikan gambar di samping berikut ini, kita buat contoh topoligi seperti gambar di samping, buatlah ip addressnya pada setiap interface router yang terhubung dengan router satu sama lainnya.

buatlah 2 network yang berbeda, karena routing akan berfungsi untuk menghubungkan network satu dengan network yang lainnya, mari kita mulai setting Routernya.

Ruter0
int f0/0
ip add 192.168.1.10 255.255.255.0
no shut

Router1
int f0/0
ip add 192.168.1.100 255.255.255.0
no shut
int f0/1
ip add 192.168.2.100 255.255.255.0
no shut

Router2
int f0/0
ip add 192.168.2.10 255.255.255.0
no shut

Dengan settingan seperti di atas maka akan terbentuk 2 buah network yaitu:
R0 <-> R1 = 192.168.1.0 dan R1 <-> R2 = 192.168.10.0
kemudian langkah selanjutnya kita tinggal melakukan proses routing saja, berikut perintahnya.

R0
ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 192.168.1.100

maka dengan memasukan settingan diatas maka R0 dapat mencapai R2 akan tetapi karena kita menggunakan static routing maka R2 tidak bisa atau belum bisa menemukan jalan pulangnya kembali ke R0, dengan demikian kita perlu melakukan proses routing kembali  pada router R2 ke R0 agar bisa mengembalikan data yang sudah dikirim sebelumnya oleh R0, jadi kita gunakan perintah yang sama seperti sebelumnya yaitu:

R2
ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.10.100
nah dengan demikian semua router dapat berinteraksi satu sama lainnya, coba lakukan ping dari router0 ke router2 atau bisa juga sebaliknya.

jika masih menemukan masalah tidak bisa diping maka kita harus cek konfigurasinya, CARANYA ?

gini.
R0
do sh ip route

maka akan tampi sederet text seperti berikut
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
       i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
       * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
       P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

S    192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0

C    192.168.100.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0

dari hasil pengecekan secara default
C    192.168.100.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 akan selalu ada, dikarenakan itu network dari R0 dan R1(f0/0)
akan tetapi jika hasil
S    192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 tidak muncul berarti network 192.168.10.0(R1 <-> R2) belum terkoneksi atau belum ter-routing.
Sedangkan untuk kode S/C itu menandakan kalao S(static) C(connected).

demikian dari saya, kurang lebihnya mohon dimaafkan .. :)

Terimakasih.